ABDULLAH
GYMNASTIAR (AA GYM)
SUKSES BISNIS DENGAN AKHLAK
“Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan kejujuran, orang akan
percaya kepada kita. Kedua, professional. Kita
harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan kita merasa puas dengan yang kita
kerjakan. Ketiga, inovatif, artinya kita harus
mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang
sudah ada.”
K.H. Abdullah
Gymnastiar.
Sosok kyai muda ini sering kali muncul di acara televisi
secara langsung yang selalu dihadiri oleh ribuan massa menjadi ciri khas dan
fenomena tersendiri. Beliau adalah K.H. Abdullah Gymnastiar atau biasa
dipanggil Aa Gym, pimpinan pesantren Daarut Tauhid Bandung. Aa Gym memulai
pendidikan formal awal di SD Damar sebuah SD swasta yang kini sudah dibubarkan.
Sekolah ini cukup jauh dari rumahnya, sekitar tiga kilometer. Masa itu, pilihan
satu-satunya ke sekolah adalah berjalan kaki. Menjelang naik ke kelas 3 SD,
pindah ke KPAD Gegerkalong. Aa Gym pun pindah sekolah ke SD Sukarasa 3. Bakat
saya mulai berkembang dan nilai prestasi sekolah pun cukup bagus. Terbukti
ketika tamat, beliau terpilih menjadi ranking terbaik II di sekolah dengan
selisih satu nilai saja dibandingkan ranking I. Di bidang seni, bakat beliau
juga berkembang, seperti menggambar dan menyanyi. Sejak itu pula Aa Gym sering
ditunjuk menjadi ketua kelas dan aktif dalam gerakan Pramuka. Jiwa dagang Aa
Gym sudah terbentuk sejak TK, terbawa-bawa hingga di Sekolah Dasar. Misalnya,
beliau pernah menjual petasan yang memang pada waktu itu belum dilarang seperti
sekarang. Alhasil, beliau pernah mendapat teguran dan pengurus DKM masjid.
Namun, pada waktu itu beliau belum begitu mengerti ilmu agama dengan baik.
Setelah lulus SMA dan memasuki kuliah Aa Gym tidak lulus tes Sipenmaru. Aa Gym
mencoba daftar ke Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas
Padjadjaran