ads

Home » » KOTAK BERHARGA BERISI HARTA TAK TERNILAI

KOTAK BERHARGA BERISI HARTA TAK TERNILAI

KOTAK BERHARGA BERISI HARTA TAK TERNILAI

      Teman…Jika kamu diberi uang Rp 1 Milyar tanpa harus susah payah bekerja, apakah kamu mau? Sepertinya mau semua deh.he2… Lalu, jika kamu diberi harta yang lebih banyak dari itu, tapi harta itu tak terlihat, apakah kamu mau? Hmm..masih pikir-pikir dulu, ya??? 
      Kau tahu bahwa harta berupa uang 1M, lama-lama akan habis jika kau gunakan. Setelah itu,tak ada lagi. Lalu, jika harta yang tak terlihat itu diibaratkan dengan ilmu, apakah bisa habis? Jawabannya tidak. Justru sebaliknya, jika ilmu itu diamalkan, di dakwahkan,  maka harta itu akan menjadi berlipat dan berlipat. Lalu, harta manakah yang akan kau pilih?
      Tak banyak yang menyadari bahwa sesungguhnya ilmu (syar’i) adalah harta berharga yang semestinya diburu oleh banyak orang. Banyak dari kita yang menomor-duakan akan pentingnya ilmu syar’i ini yakni ilmu agama kita, Islam. Coba tebak mengapa hal itu bisa terjadi? karena kebanyakan manusia lebih tergiur akan sesuatu yang kasat mata yang datangnya cepat dan dapat segera dinikmati. Lain halnya dengan menuntut  ilmu syar’i, yang secara kasat mata dan materi dinilai remah. Pun karena  kebanyakan manusia merasa puas akan ilmu syar’I yang ia miliki. Padahal lebih dari itu, jika kita tahu betapa besar nikmat yang dijanjikan Alloh bagi orang-orang yang memiliki ketinggian ilmu serta betapa butuhnya kita akan ilmu syar’I demi masa depan kita (dunia-akhirat). Masihkah teman2 meragukannya?? Simaklah pembahasan berikut ini..

ILMU adalah HARTA BERHARGA, benarkah??
      Teman2, tentunya kita semua telah hafal dengan firman Alloh ini: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Al-’Ashr: 1-3).
      Mungkin kita telah sering membaca surat tersebut (karena ayatnya yang pendek?he2). Namun, tahukah kamu bahwa dalam ayat tersebut dijelaskan hal2 yang wajib diketahui oleh setiap muslim? Yaitu: Ilmu, mengamalkan ilmu, mendakwahkan, bersabar dalam ketiganya. Kalau belum tahu, simak baik2 penjelasan berikut:
1.    Al-Ilmu
      Kenapa ilmu? Karena keimanan tidak akan benar kecuali berdasarkan ilmu. Yang dimaksud ilmu di sini adalah ilmu syar’i, yang wajib ’ain bagi kita tuk mempelajarinya. Hendaknya kita mempelajari ilmu tentang mengenal Alloh, mengenal Rosulullah, dan mengenal agama Islam.
Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (HR. Ibnu Majah, Shohih).
      Di antara keutamaan mencari ilmu, antara lain:
Alloh berfirman: ”Dan katakanlah: "Ya Robb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu (yaitu ilmu syar'i)." (Thooha: 114).
”Niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah: 11).
      Rosulullah bersabda: “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Alloh akan mudahkan baginya jalan ke Surga.” (HR. Muslim)
“Jika anak Adam telah mati, maka terputuslah semua amalnya melainkan 3 hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim)
“Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu, maka ia termasuk di jalan Alloh sampai ia kembali.” (HR. Turmudzi, hadits hasan)
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Alloh akan memudahkan baginya jalan ke Surga, dan sesungguhnya para malaikat akan membentangkan sayapnya kepada pencari ilmu sebagai keridlo’an atas apa yang ia perbuat, dan sesungguhnya penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di laut pun akan memintakan ampun bagi seorang yang berilmu, dan keutamaan seorang yang berilmu atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas semua bintang-bintang, dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan Turmudzi).
      Dan Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun menganjurkan ummatnya agar memperbanyak ilmu dan bersemangat mencari tambahan ilmu walaupun umurnya sudah tua sampai pemiliknya masuk ke jannah (maksudnya: mencari ilmu itu sampai meninggal dunia dan tempatnya seorang mu`min di akhirat adalah di jannah). Beliau bersabda: "Seorang mu`min tidak akan kenyang dari kebaikan yang dia dengar sampai tempat berakhirnya adalah jannah." (Hadits riwayat At Tirmidzi: hadits hasan gharib.)
      Berkata Sa'id bin Jubair rahimahullah, "Seseorang tetap dikatakan 'alim selama dia tetap belajar. Maka apabila dia meninggalkan belajar dan merasa cukup dengan ilmu yang ada padanya, maka dia adalah orang yang paling bodoh." (Tadzkiratus Saami' wal Mutakallim karya Ibnu Jamaa'ah hlm 183)

      Subhanalloh ya…Sudahkah kita berlomba2 tuk menghadiri majelis ilmu dan menuai banyak manfaat darinya? Jika sudah, alhamdulillah,semoga istiqomah. Jika belum, mari segera mencarinya, mumpung masih ada kesempatan. Daripada bermalas2an? Gak penting banget khan?

2.    Mengamalkan Ilmu
      Teman, setelah kita mempelajari ilmu, maka hendaknya kita mengamalkannya. Ilmu tanpa amal, Nonsens bukan? Al-Fudhail bin ‘Iyadh berkata: “Seorang ‘alim tetap dikatakan jahil sebelum ia mengamalkan ilmunya, jika ia mengamalkannya maka barulah ia dikatakan seorang ‘alim.”
Rosulullah bersabda: “Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga ditanya tentang 4 hal, diantaraya: tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan darinya.” (HR. Turmudzi, hasan shohih)

3.    Mendakwahkan
      Kalau kita telah mempelajari ilmu, mengamalkannya sehingga kita menjadi lebih baik, maka jangan lupakan orang2 di sekitar kita. Kita ingin diri kita menjadi baik, demikian juga dengan orang lain kan? Jadi, kita juga hendaknya mendakwahkan ilmu yang telah kita peroleh, pada keluarga, sodara, teman2, dll.
      Alloh berfirman: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali-‘Imron: 104)
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (An-Nahl: 125)
Dalam berdakwah (mengajak pada kebaikan), kita perlu memperhatikan:
·          Ilmu tentang yang akan kita sampaikan, harus berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman yang benar.
·          Orang yang akan kita dakwahi, apakah yang lebih tua, lebih muda, berpendidikan, orang awam, dll. Metode/cara kita berdakwah, hendaknya dengan hikmah dan peringatan yang baik, dengan kelembutan, dengan kasih sayang. Jadi jangan maen seruduk sana seruduk sini. Hikmah adalah mengetahui kebenaran sekaligus mengamalkannya dan benar dalam perkataan dan perbuatan.

4.    Bersabar dalam ketiganya
      Sudah menjadi rahasia umum, kadangkala manusia itu mau enaknya saja, segala sesuatu maunya instant dan praktis. Padahal segala sesuatu butuh proses  bukan? Istilahnya loading dulu gitu… Jadi, kita hendaknya sabar dalam menuntut ilmu, mengamalkan, dan mendakwahkannya. Jangan grusa-grusu dan berharap melihat hasilnya secepat kilat. Ingatlah firman Alloh: “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rosul-rosul.” (Luqman: 17)
      “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Alloh.” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat.” (Al-Baqoroh: 214)
      Nah, setelah mengetahui betapa pentingnya ilmu, maka insyaAlloh teman2 menjadi bersemangat untuk menuntut ilmu agama yang lurus ini. Berikut adalah adab yang kudu kita perhatikan dalam menuntut ilmu:
1.     Niat harus ikhlas karena Alloh
2.     Dengarkan baik-baik
3.     Diam / jangan ngobrol
4.     Berusaha untuk memahami apa yang disampaikan
5.     Berusaha untuk menghafalkan (Imam Asy-Syafi’I berkata: Ikatlah ilmu dengan tulisan)
6.     Berusaha niatkan untuk mengamalkannya
Abdullah bin Mas’ud berkata: Belajarlah kalian. Belajarlah kalian. Belajarlah kalian. Apabila kalian sudah mengetahui, amalkan!
7.     Mendakwahkan
(Ibnu Abdil Barr, dinukil dari Sufyan Ats-Tsauri dan Abdullah Ibnul Mubarok)
Bersemangatlah teman, niscaya engkau akan mendapatkan banyak manfaat..

Imam Asy-Syafi’I berkata: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan 6 perkara: Cerdas, Semangat, Sungguh-sungguh, Modal/bekal, Menemani guru, dan Waktu yang lama.” (Diwan Asy-Syafi’i)
Tidak ada sesuatupun yang membuat penghuni Surga menyesal kecuali karena menyia-nyiakan satu detik kesempatan, tidak digunakan untuk berdzikir kepada Alloh. (HR. Thobrani. Shohih)
KUIS:
Tuliskan Do’a yang diajarkan oleh Rosulullah tuk minta ilmu yang bermanfaat dan berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat.

Share this article :

0 comments:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DARJA - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger