konsep Islam yang sesungguhnya

memperbaiki paradigma, mengenai konsep Islam yang sesungguhnya (hasil kajian keislaman bersama Syeikh Muhammad Fathurrahman M.Ag)

sebuah pencerahan dalam disiplin ilmu..............

memecahkan kebuntuan dalam berpikir...............

hal ini lah yang selama ini menjadi harapan

membuat islam menjadi ter kotak-kotak

dengan istilah 73 golongan...

dan ini hanya istilah saking banyaknya

seperti istilah pusing 7 keliling

atau tai kahulu-hulu (istilah karna bodohnya seseorang)

harta tak akan habis 7 turunan (menggambarkan banyaknya harta seseorang)

jelas lah cakrawala pemikiran kita

saat kita urut kembali peta perjalanan dan perkembangan disiplin ilmu

inilah yang bisa digambarkan ..........:

3 dasar ajaran Islam

1. Iman
2. Islam
3. Ihsan

pada mulanya, ajaran Islam ini bersifat praktis.

praktis dalam arti, segala bentuk amaliah diberikan contoh langsung oleh Rosul nya

sehingga, para sahabat (panggilan bagi umat yg iman pada saat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW) lebih mantap, mudah dan jelas dalam melaksanakan amaliahnya.

Shalat misalnya,

صلو كما رايتمو النّي اصلّي

"Shalatlah kalian, sebagaimana aku melaksanakan shalat"

dalam hal ini Rosul memerintahkan Shalat, Dan kaifiat nya (tata cara nya) dicontohkan lansung oleh Rosul.

sehingga jelaslah antara perintah dan hal yang diperintahkan. serta mudahlah bagi sahabat melaksanakan apa yang diperintahkan.

seiring berjalannya waktu, islam semakin berkembang, disertai wafat nya Rosululloh, para sahabat kehilangan figur seorang pemimpin.

sementara da'wah islam dihadapkan pada dua IMPERIUM besar, Yakni Romawi dan persi.

dimana di Romawi dan persi sudah berkembang pemikiran yang menyerupai wilayah keimanan, keislaman dan keihsanan.

Dalam hal ini para sahabat kehilangan tempat untuk berpijak, tempat mengadu mencari solusi permasalahan, karna sang figur telah wafat.

untuk menjawab permasalahan tersebut, para ulama pada saat itu mulai menyiapkan konsep.
konsep-konsep tersebuta antara lain :

1. konsep Iman

konsep iman, yang semula bersifat praktis, tidak disertai dengan teori yang panajang (sebagaimana kenyataan saat ini).

misalnya : 

    
2. konsep islam
3. konsep ihsan